Salah Kaprah Hacker


FOTO/about.me/hacker.manifesto

Hacker? tentunya kita sering mendengar istilah tersebut. Tapi apakah kita tahu maksudnya?
Banyak orang mengartikan hacker itu orang yang jahat, gemar membobol, bahkan merusak  situs-situs yang bukan miliknya. Namun, anggapan seperti itu kurang tepat untuk mendeskripsikan istilah hacker.
Kenyataanya banyak orang yang salah mengartikan istilah tersebut. sesungguhnya hacker merupakan seorang yang ahli dalam bidang komputer dan  dapat menyusup kedalam sistem. Namun, penyusupan tersebut bukan untuk bermaksud merusak. Penyusupan yang dilakukan oleh hacker dimaksudkan untuk ilmu pengetahuandanpencarian celah keamanan pada sebuah sistem agar administrator sistem tersebut memperkuat keamanan sistemnya.
Sebenarnya orang yang membobol dan merusak sistem itu disebut “cracker”. Bisa dikatakan banyak orang yang salah kaprah mengartikan istilah hacker.
Salah satu contoh nyata yang ada di Universitas Muria Kudus (UMK), lemotnya koneksi hotspot. Hal tersebut memotivasi mahasiswa untuk berlomba-lomba menjadi seorang hacker.
Menurut salah satu mahasiswa fakulas teknikyang tidak berkenan disebutkan namanya, sebut saja “bunga”, mengaku sering membobol hotspot yang ada d UMK. “Jengkel juga kalau ingin cari tugas, namun hotspotnya d blokir. Jalan satu-satunya ya di bobol saja hotspotnya agar bisa mengakses situs yang kita inginkan,” ujar bunga.
Ada beberapa kegiatan dalam hacking hotspot. Diantaranya, pemutusan akses bagi pengguna hotspot lain, pembobolan situs yang diblokir server, sampai penyusupan kedalam sistem. Namun, kegiatan tersebut tidak merusak sistem.
Sebagai mahasiswa UMK tentu kita tahu, setiap jam 08.00-14.00 WIB situs-situs tertentu, seperti Facebook, Youtube di blokir oleh UPT PSI. Pemblokiran dimaksudkan agar pada jam-jam sibuk koneksi internet digunakan untuk hal-hal yang penting saja. Bukan sekadar untuk chatting atau update status yang merupakan kegiatan non akademis.
Namun, apakah dengan pemblokiran tersebut membuat mahasiswa pasrah dan tinggal diam? Tentu saja tidak. Menurut penuturan bunga, sebenarnya kebijakan untuk memblokir situs-situs tertentu malah membuat mahasiswa semakin bersemangat untuk menjadi hacker.
Satu pesan yang dapat diperoleh bahwa, “hacking bukanlah kegiatan yang dilakukan untuk hal-hal yang negatif, namun digunakan untuk kemajuan ilmu pengetahuan agar kita senantiasa tidak ketinggalan dengan cepatnya perkembangan teknologi (Okie, FAKTA)