Dari Redaksi



Dalam kehidupan berbangsa dan negara, andil masyarakatnya mutlak diperlukan. Hal tersebut bertujuan agar suatu negara berjalan dengan baik. Sehingga diperlukan suatu pemikiran kritis maupun ide – ide cemerlang dalam rangka perbaikan bangsa ini.
Begitu pun, bagi mahasiswa. Mereka yang sering digadang – gadang sebagai agent perubahan (agent of change) di negara ini seharusnya mampu memberikan warna yang bereda di tengahmasyarakat. Tentunya, kelompok akademi tersebut memiliki cara yang berbeda – beda dalam menuangkan pemikirannya tersebut.salah satunya, adalah seperti Kelompok Pers Mahasiswa (Persma) Pena Kampu (Peka) Universitas Muria Kudus (UMK).Melalui dunia Tulis – menulis, berbagai aspirasi pun dapat tersampaikan. Bukan hanya menyajikan kritik, melainkan juga menghadirkan Fakta dan Wacana. Menjadikan hal yang tabu menjadi lebih terang untuk diketahui dan disikapi.
Libur panjang merupakan sebuah momok tersendiri bagi para penggiat organisasi kampus. Tak terkecuali bagi Tim Redaksi Majalah PEKA XX. Di tengah sepinya suasana kampus, libur semester Genap, kami tetap berusaha keras dalam proses pembuatan majalah ini. Belum lagi, di tengah – tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ditambah dengan beberapa Narasumber yang sulit kita temui menjadi batu sandungan dalam proses ini.
Namun, kami pantang menyerah. Semua itu kami jadikan penyemangat untuk menyelesaikan penerbitan kali ini. Kekompakan tim redaksi senantiasa kami andalkan.Dengan sepenuh Usaha dan Ikhtiar kami berusaha  menyajikan informasi yang baru dan hangat untuk kepuasan para Pembaca.
Pada Edisi XX ini, PEKA Laporan Utama (Laput) dengan tema “pasar Modern kepung pasar Tradisional di kudus” . Kota kudus yang notabennya kota terkecil di jawa tengah ramai akan sektor perdagangan. Kestabilan perekonomian di kudus menjadi salah satu alasan para penguasaha retail besar untuk mendirikan Mall dan Minimarket. Baru-baru ini kudus diramaikan dengan pusat perbelanjaan Hypermart dan Swalayan Ada. Yang secara lambat laun akan mempengaruhi perdagangan pada kelompok usaha menengah kebawah yang ada di pasar Tradisional.
Selain itu, pada Laporan Khusus (Lapsus) kami berusaha melakukan penelusuran terhadap salah satu mata kuliah wajib di UMK yakni “Kuliah Kerja Lapangan (KKL)” . dalam hal ini kami berusaha melakukan wawancara dengan sejumlah civitas kebijakan dalam kurrikulum (PR 1) dan sejumlah pemangku kebijakan lain di masing-masing fakultas di UMK terkait pelaksanaan KKL dan Essensinya terhadap mahasiswa.
Tak hanya itu, selain Laput dan Lapsus, majalah peka juga tetap menghadirkan berita seputar kampus, wacana, dan opini dari civitas UMK, resensi, puisi, dan cerpen. Tak ketinggalan pula Rubrik Lifestyle masih menjadi hal baru untuk yang kedua kalinya di penerbitan ini. Yang didalamnya berisi hal-hal yang ngetrend dikalangan mahasiswa.
      Salam hangat kami sapaikan kepada semua pembacayang setia pada majalah PEKA  ini. Baik mahasiswa baru, lama maupun seluruh civitas academika lainnya di UMK.  “ Tak ada gading yang tak retak ”, selalu menjadi harapan kami agar para pembaca bisa memberikan saran dan kritik untuk membenahi majalah yang kita sayangi agar kesempurnaan selalu mengiringi di setiap langkah kita. Selamat Membaca.