Jajanan Solusi lapar di UMK


Terik matahari tidak menyurutkan mahasiswa untuk datang di depan kampus agar bisa membeli siomay, batagor, pempek, kojek sampai es cincau. Harganya yang sesuai dengan kantong mahasiswa, membuat jajanan kampus ini sering diserbu. Selain harganya yang terjangkau, rasanya pun tidak mengecewakan. Jajanan kampus ini merupakan alternatif dari ketidak adanya kantin di dalam kampus.

Jajanan di kampus Universitas Muria Kudus (UMK) ini hanya dijumpai pada jam-jam tertentu, tentunya pada jam-jam aktif kuliah. Para pedagang yang kebanyakan menggunakan gerobak dorong berkumpul secara alamiah menunggu pembeli yang kebanyakan para mahasiswa Universitas Muria Kudus. ”Harga makanan dan minuman di jajanan kampus ini super murah. Membuat anda yang berkantong tipis tak khawatir bila ikutan jajan di sini. Para pedagang jajanan kampus ini sudah berdagang dikampus UMK sejak lama,” terang salah satu penjual, Munaji.
Jajanan kampus UMK ini memang unik dan antik. Banyak mahasiswa berkumpul di sini untuk melepas dahaga dan mengisi perutnya. ”Mereka saling bercengkarama bersama kawan-kawannya. Melepas penat setelah seharian kuliah dan mendapatkan materi kuliah dari dosen, ” tambah Penjual Kojek ini.
Pedagang jajanan kampus pun berbeda-beda. Dari yang muda sampai tua, dari yang ramah sampai yang judes. Para pedagang memilih lokasi berjualan dikampus Universitas Muria Kudus karena pembelinya banyak. ”Mahasiswa sering jajan disini dengan alasan harganya yang murah” katanya.
Sebelum tahun 2009 para pedagang jajanan kampus ini masih bisa berjualan didalam limgkungan kampus. Namun karena alasan kebersihan, para pedagang tersebut tidak diperbolehkan berjualan didalam lingkungan kampus lagi. 
Para penjual jajanan kampus mulai datang sejak pukul 09.00 pagi sampai pukul 02.00 siang. Dari berbagai macam jajanan kampus, hampir setiap penjualnya memiliki pelanggan banyak. ”Tidak hanya dari kalangan mahasiswa sendiri, namun juga dari anak-anak sekolah dan para pengguna jalan UMK, ” tambah Munaji. (roza)