Anak Anak Revolusi
bergembira ia dari ujung pagi
sedini mungkin berhari-hari tak terpungkiri
sampai,
kau jerat kaki kanannya dengan tali
Anak-anak revolusi pincang dengan kaki kiri
Ia masih menunjukimu berkali-kali
ucapan serapah itu tanda amarah anak-anak revolusi
jika engkau dicaci
barasuara dan api menjadi berlipat kali menghantuimu
semakin hari akan semakin kencang
menderumu dari berbagi arah
dari seorang anak revolusi,
Sakresna