Petugas Pun Musti Sabar
Masalah klasik selalu muncul di Universitas Muria Kudus (UMK) setiap semester baru. Apalagi kalau bukan masalah her-regristrasi yang masih belum memberikan kemudahan. So, untuk sementara mahasiswa harus sabar.Namun, tak hanya mahasiswa yang musti sabar. Pihak petugas kampus pun juga mengalami hal yang sama. Seperti yang dialami Kepala Badan Administrasi Umum (BAU) Sri Gimuni.
”Tugas saya ya… melayani mahasiswa. Jadi harus benar-benar siap melayani dengan sabar, meski sampai malam,” tutur Uni, sapaan akrab Sri Gimuni.
Setiap satu semester sekali mahasiswa memang dituntut sabar, demi hanya mendapat jatah giliran menyerahkan biaya kuliah. Bagaimana tidak, waktu terbuang sia-sia di tempat antre her registrasi. Ini belum lagi kalau musti sabar berdesak-desakan.
Pada her registrasi kemarin, saling desak sudah menurun drastis. Ini dikarenakan mahasiswa yang akan her registrasi musti antre terlebih dahulu sesuai dengan nomor urut. Namun antrean justru menjadi lama, bahkan berlanjut hingga malam.
Dia menambahkan, menyikapi keluhan mahasiswa yang ingin lebih mudah dalam her hegristrasi sebenarnya pihak BAU telah beberapa kali melakukan evaluasi. ”Mulai semester depan, rencananya kita (kampus, Red) keluarkan terobosan baru. Yakni auto debet yang rencananya mulai Agustus mendatang,” terangnya.
Jadi mahasiswa nanti, lanjutnya, akan mempunyai automatic teller machine (ATM) yang berfungsi sebagai kartu tanda mahasiswa (KTM). ”Semoga mahasiswa mau diajak ke autodebet semua, karena nantinya dikenakan biaya Rp 100 ribu,” harapnya. (Zaenal/Ulum/Hanif)